Mentari singgah di ufuk timur
Menyambut pagi tanpa tegur
Menggantikan malam yang terlelap tidur
Dengan bangga ku ucapkan rasa syukur
Sinarnya tak begitu menyengat
Karna hujan baru saja lewat
Senyap-senyap ku tatap lekat
Pancaran mentari yang tampak pucat
Cuitan burung begitu merdu
Bagai ocehan komandan pada serdadu
Menggelantung awan di langit biru
Biru kelam karna merindu
Aku terdiam tersudut pilu
Menanti jawaban meski satu
Ku tengok kanan tak membantu
Di belakang pun turut menunggu
Waktu terus bergulir
Otak ku tak mampu lagi berfikir
Bagai air sungai yang mengalir
Aku pasrah akan datang nya takdir
Minggu, 24 Februari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar