menatap sayu
meratap sendu
mengerling rindu
terhempas pada lorong waktu
tersudut di pojok pilu
Lelah
menapaki listas khayal takbertepi
Letih
menjajaki pondasi hidup penuh duri
sedang enggan menyapa malam
yg terlalu asik mencumbu bintang
sedang enggan mengusik kelam
yg terlalu sibuk mendialogkan petang
Lalu pada siapa raga berbagi
ketika embun tak lagi murni
ombak tak lagi bernyanyi
dedaunanpun tak lagi menari
hanya sesekali terdengar
helaan nafas membisik tegar
mengalunkan elegi penuh ritme Sabar
0 komentar:
Posting Komentar