Rabu, 21 Januari 2015

METODE PERSEDIAAN ECERAN, PENYAJIAN DAN ANALISIS (AKM 1B)

PENILAIAN PERSEDIAAN

1.   Penilaian dengan pendekatan arus harga pokok (cost basic flow approach) Dalampendekatan ini terdapat dua sistem pencatatan persediaan yaitu sistem periodik  dan sistem  perpetual  yang  masing-masing  ada  tiga  cara  penilaian persediaan, yaitu:
a.   FIFO (First in First Out), masuk pertama keluar pertama
Metode ini menyatakan bahwa persediaan dengan nilai perolehan awal(pertama) masuk akan dijual (digunakan) terlebih dahulu, sehingga persediaan  akhir   dinilai   dengan   nilai   perolehan   persediaan   yang terakhir  masuk (dibeli).  Metode  ini  cenderung  menghasilkan persediaan yang nilainyatinggi dan berdampak pada nilai aktiva perusahaan yang dibeli.
b.   LIFO (Last In First Out), masuk terakhir keluar pertama
Metode  ini  menyatakan  bahwa  persediaan  dengan  nilai  perolehan terakhirmasuk akan dijual (digunakan) terlebih dahulu, sehingga persediaan akhirdinilai dan dilaporkan berdasarkan nilai perolehan persediaan   yang   awal  (pertama)   masuk   atau   dibeli.   Metode   ini cenderung menghasilkan nilai persediaan akhir yang rendah dan berdampak pada nilai aktiva perusahaanyang rendah.
c.   Metode Rata-rata (average method)
Dengan menggunakan metode ini nilai persediaan akhir akan menghasilkannilai antara nilai persediaan metode FIFO dan nilai persediaan  LIFO. Metodeini juga akan berdampak  pada nilai harga pokok penjualan dan laba kotor.

2.   Penilaian Persediaan Selain Arus Harga Pokok
Dalam pendekatan ini ada tiga metode yang digunakan, yaitu:
a.   Lower Cost of Market
Yaitu  metode  harga  terendah  antara  harga  pokok  dan  harga  pasar.Metode ini dapat diterapkan  dalam kondisi persediaan  tidak normal,misalnya  cacat, rusak dan kadaluarsa.  Pokok dari metode  ini adalahmembandingkan  nilai  yang  lebih  rendah  antara  nilai  pasar (replacementvalue) dan nilai perolehan (cost). Nilai pasar yang akan dipilih harus dibatasi,yaitu tidak boleh lebih rendah dari batas bawah (floor limit) dan tidak bolehlebih tinggi dari batas atas (ceiling limit).
b.   Gross Profit Method
Metode laba kotor ini bersifat estimasi dalam penilaian persediaannya.Biasanya diterapkan karena keterbatasan dokumen yang terkait denganpersediaan,  misalnya  karena  terjadi  bencana  kebakaran  dan  banjir. Dasar penilaian  persediaannya   adalah  pada  persentase  laba  kotor perusahaantahun berjalan atau rata-rata selama beberapa tahun. Langkah-langkah yangdilakukan adalah:
1)     mengestimasi nilai penjualan tahun berjalan,
2)      menghitung  nilai  harga  pokok  penjualan  berdasarkan  padapersentase laba kotor yang telah diketahui dan
3)      menghitung     estimasi     nilai     persediaan     akhir     denganmengurangkan harga pokok penjualan terhadap penjualan
c.   Retail Method
Metode eceran ini menilai persediaan akhir dengan   cara menghitung terlebihdahulu   nilai persediaan akhir berdasarkan eceran. Nilaii persediaan akhirdengan harga pokok akan diketahui dengan cara menghitung rasio antara nilaipersediaan yang tersedia untuk dijual dengan  pendekatan  harga  pokok dibandingkan  dengan  pendekatan ritel

METODE HARGA JUAL ECERAN
Metode ini biasanya digunakan pada perusahaan retail dan department store, yang memperjualbelikan banyak jenis barang dengan frekuensi perputaran barang yang relatif tinggi.
Alasan digunakannya metode harga jual eceran :
1. Banyaknya jenis barang dengan tingkat perputainggi menyebabkan tidak dimungkinkannya penggunaan sistem permanen (perpetual) maupun sistem fisik (lazimnya stock opname dilakukan sekali, yaitu pada setiap akhir tahun)
2. Penggunaan harga jual sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan manajemen.
Tujuan penggunaan Metode Harga Jual Eceran :
  1. Untuk menentukan nilai persediaan dalam rangka penyusunan laporan keuangan jangka pendek, di mana tidak dimungkinkan untuk melakukan stock opname.
  2. Sebagai alat untuk menentukan harga pokok (taksiran) dari kuantitas barang yang ada di gudang (harga pokok persediaan akhir)
  3. Sebagai pengawasan terhadap aktivitas pembelian, penjualan, dan mendeteksi adanya kemungkinan terjadinya manipulasi persediaan.
Prosedur Penentuan Nilai Persediaan
Pada Metode Harga Jual Eceran, pembukuan yang berhubungan dengan barang dagangan diselenggarakan dan dinyatakan dalam dua macam harga, yaitu Harga Pokok dan Harga Jual Eceran.
Tahap-tahap penentuan persediaan dengan metode harga jual eceran :
  1. Penentuan besarnya barang tersedia untuk dijual dengan harga pokok dan harga jual eceran
  2. Penentuan Cost Ratio
  3. Penentuan besarnya Penjualan bersih
  4. Penentuan nilai persediaan akhir menurut harga jual eceran
  5. Penentuan taksiran harga pokok persediaan akhir




AKTIVA TETAP TIDAK DAPAT DIPERBAHARUI DAN PEMBERHENTIAN AKTIVA TETAP (AKM1A)

A.    Aktiva Tetap Tidak Dapat Diperbaharui
Adalah penyusutn atas harta – harta berupa kekayaan alam seperti tambang  batu bara, tambang timah. Penyusutan biasanya dilakukan berdasarkan berupa perkiraan kapasitas produk tambang dibandingkan dengan jumlah perkiraan kandungan barang tambang tersebut.

      B.     Pemberhentian Aktiva Tetap
Jika aktiva tetap telah habis masa manfaatnya berarti pada saat penghentian aktiva tetap tersebut telah disusutukan secara penuh.
Penghentian aktiva tetap sebelum habis masa manfaatnya dapat dilakukan dengan cara dijual atau ditukar dengan aktiva sejenis ataupun tidak sejenis.
1.      Pertukaran aktiva tetap sejenis
Pertukaran yang dilakukan antara aktiva tetap yang sejenis saja dan berfungsi sama. Bila terjadi laba karena pertukaran maka tidak akan diakui, tetapi jika terjadi rugi maka harus diakui.
2.      Pertukaran aktiva tetap tidak sejenis
Pertukaran aktiva tetap yang secara fungsi berbeda. Bila terjadi laba dan rugi dalam pertukaran akan diakui dan dicatat dalam akuntansi.

      C.    Penjurnalan Penjualan Aktiva Tetap
Penjualan aktiva tetap dapat menimbulkan keuntungan jika dijual di atas nilai sisanya, atau menimbulkan kerugian jika dibawah nilai sisanya.

             D.    Konversi terpaksa
Ialah penghentian pemakaian aktiva tetap yang disebabkan oleh jenis – jenis kejadian yang tidak dapat dikendalikan seperti kebakaran, gempa bumi, banjir, atau pengapkiran.

Selasa, 20 Januari 2015

PENYUSUTAN AKTIVA TETAP TIDAK DAPAT DIPERBAHARUI, PENYAJIAN DAN ANALISIS (AKM 1A)

A.    Karakteristik Aktiva Tetap
ada 3 yaitu :
1.      Digunakan dalam operasi perusahaan dan untuk dijual kembali
2.      Brumur jangka panjang dan sebagai subyek penyusutan
3.      Substansi fisik.

      B.     Penilaian Aktiva Tetap
1.      Aktiva yang umurnya terbatas                  = Harga perolehan – akumulasi depresiasi atau deplesi
2.      Aktiva yang umurnya tidak terbatas         =     Harga perolehan

      C.    Akuisisi Aktiva Tetap
Akuisisi adalah harga yang dibayarkan guna mempeoleh hak property untuk mencari dan menentukan sumber daya alam yang belum ditemukan atau harga yang harus dibayar untuk sumber daya yang ditemukan.
Perusahaan menggunakan biaya historis sebagai dasar untuk menilai aktiva tetap berwujud. Biaya historis diukur oleh kas atau harga ekuivalen kas untuk memperoleh aktiva dan membawanya ke lokasi serta kondisi yang diperlukan untuk tujuan penggunaanya.
Alasan digunakan biaya historis :
1.      Pada tanggal akuisisi, biaya mereflesikan nilai wajar
2.   Biaya historis melibatkan biaya actual bukan transaksi hipotetis sehingga dapat diandalkan.
3.      Keuntungan serta kerugian harus diakui ketika aktiva terjual.

      D.    Perolehan Aktiva Tetap
1.      Pembelian tunai
2.      Pertukaran dengan surat berharga dan pertukaran dengan aktiva non moneter ( sejenis dan tidak sejenis )
3.      Pembelian angsuran
4.      Hadiah atau donasi
Apabila donasi yang diterima itu belum pasti akan menjadi milik perusahaan ( tergantung perjanjian ), maka aktiva dan modal dicatat sebagai elemen yang belum pasti ( contingent ).
Apabila hak atas aktiva tersebut sudah diterima, maka contingent  asset tadi dicatat sebagai harta ( aktiva ).

      E.     Biaya – Biaya Selama Penggunaan Aktiva Tetap
1.      Reparasi dan pemeliharaan
Ada dua perlakuan untuk mencatat biaya reparasi
v  Menambah harga perolehan aktiva tetap, apabila biaya ini dikeluarkan untuk menaikkan nilai kegunaan aktiva tetap dan tidak menambah umur.
v  Mengurangi akumulasi depresiasi, apabila biaya ini dikeluarkan untuk memperpanjang umur aktiva tetap dan mungkin juga nilai residunya.
2.      Penggantian
Penggantian adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti aktiva atau suatu bagain aktiva dengan unti yang baru yang tipenya sama.

      F.     Pemberhentian Aktiva Tetap
Penggunaan aktiva tetap tidak lepas dari pengertian penyusutan ( depreciation ) yang merupakan proses alokasi harga perolehan menjadi beban selama usia ekonomis aktiva tetap secara rasional dan sistematis.
Metode penyusutan terdiri dari :
1.      Metode garis lurus
Penyusutan                 = ( harga perolehan – nilai sisa ) / umur ekonomis
Tarif penyusutan        =  100% : umur ekonomis
Penyusutan                 = tarif * harga perolehan

2.      Metode Saldo menurun 
Beban Penyusutan      =( 100% : umur ekonomis )* 2

3.      Metode unit aktivitas
Tarif Penyusutan         = ( harga perolehan – nilai sisa ) / estimasi aktivitas  
Penyusutan                  = tarif penyusutan * aktivitas yang dilakukan

      G.    Penurunan Nilai Aktiva Tetap
Suatu aktiva turun nilainya jika nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai tersebut dianggap sebagai kerugian dalam laporan keuangan.

      H.    Penyajian Dan Analisis Aktiva Tetap
1.      Rasio perputaran aktiva                            ( penjualan bersih  :  rata2  total aktiva )
2.      Rasio marjin laba terhadap penjualan       ( laba bersih  :  penjualan bersih )
3.      Tingkat pengembalian atas aktiva             ( laba bersih  :  rata – rata total aktiva )