Jumat, 29 November 2013

Biarkan Laut, Ombak, dan Pasir Putih yang Bersaksi


Di  pijakkan kaki jenjangnya di atas pasir dan membiarkan kaki telanjangnya terkena ombak yang menjilat bibir pantai. Dia arahkan pandanganya jauh menerawang pada ujung laut biru. Sesekali angin berhembus meniup rambut hitam ikalnya. Membuat helaian demi helaian rambutnay menari beralun-alun di wajah mungilnya. Ia pejamkan matanya dan menghirup segarnya udara yang mungkin bisa membuatnya sedikit bernafas lega.

“tidak banyak yang berubah, masih sama seperti yang dulu” desis gadis itu lirih.

Ia mulai melangkahkan kakinya menyusuri pinggiran pantai dengan sesekali berhenti untuk memungiti kerang-kerang cantik yang berjalan bebas di atas pasir lembut itu.

Dia datang kepantai ini bukan tanpa alasan. Ada satu hal yang menuntunya menghampiri pantai kecil dan sepi pengunjung ini.

Sejak kepergiannya keluar negri 5 tahun yang lalu, dia belum sempat mengunjungi pantai ini lagi. Pantai yang dulu menjadi tempat favorit mereka berdua. Pantai yang menyimpan banyak kenangan-kenangan indah dalam setiap sudutnya.

Akhirnya gadis mungil itu menghentikan langkahnya tepat di depan batu besar yang menjadi tempat mereka bersantai dulu. Di pandangnya lekat-lekat batu hitam yang sudah sedikit terkikis oleh waktu. Kemudian dia mencoba untuk menaikinya. Sebelah tangannya merapikan rambut hitam ikalnya yang tertiup angin. Matanya mulai bergerilya menyantap pemandangan yang sudah lama tidak ia lihat. deburan ombak terdengar jelas dari sela-sela telinganya. Lalu ia menopang kepala dengan kedua tangannya. Memejamkan mata, menikmati udara pantai dari ketinggian.

Gadis itu mulai mengenang kembali kejadian 5 tahun lalu. Kejadian yang membuatnya terpuruk hingga bertahun-tahun. Kejadian yang tidak mampu untuk dia lupakan. Kejadian yang selalu menjadi pengganggu dalam hidupnya.


                                                   **-**


" Aku tau ini berat untuk mu, juga untukku. " Aldehid menggenggam tanganku.

" Seharusnya kamu bisa menolaknya. Ini soal perasaan tidak bisa dipaksa"  jawabku geram

" Aku bingung"

"Bingung? Apa yang membuatmu bingung ?. kau mencintaiku bukan ?’’ kutatap jauh kedalam matanya mengharap iba darinya.

" yah, Aku sangat mencintaimu”

“lalu ?”

“ aku sangat mencintaimu, amat terangat.  Aku ingin hidup bahagia bersamamu. Tapi bagai mana dengan keluargaku ? aku juga sangat menyayangi mereka. Beliau banyak berjasa padaku. Aku tidak mungkin menolak perjodohan ini "
 Aku menunduk.

Bulir-bulir air mataku mulai mengalir, pertahananku sudah runtuh. Sudah tidak sanggup lagi membendung kubangan air mata yang sejak tadi ku tahan. ku rasakan perih yg bergejolak dalam dadaku. Rasanya sesak sekali, aku ingin berteriak tapi tak bisa,seperti ada sesuatu yang mengganjal menyumpat tenggorokanku. Aku tak bisa berbuat apa-apa. Kali ini aku kalah. Benar-benar kalah. Ternyata mereka lebih unggul mengambil hati kekasihku.

 Aldehid mengangkat daguku, menghapus air mataku dengan kedua ibu jarinya.

" Dengarkan aku, meskipun aku harus hidup dengan orang lain, tapi jiwa, perasaan dan cintaku masih tetep milikmu sampai kapanpun, dan kamu akan selalu ada disini dihati ini selamanya. Tak akan kubiarkan oranglain menggantikannya"

Aldehid seraya  menuntun tanganku kedadanya.

 BODOH! perlakuanmu ini yangg semakin membuatku tak bisa melepaskanmu. tuhan,inikah yg dinamakan Cinta Tak Harus memiliki ? sesakit dan seperih inikah tuhan?. Kukira cerita seperti ini hanya ada dalam novel-novel picisan . Tapi kali ini, detik ini aku benar-benar sedang merasakannya.

Buliran  Air mataku semakin deras dan liar berlomba-lomba untuk keluar dari pelipis mataku. Aku benar-benar sakit,bahkan lebih sakit dari orang yg sedang terkapar di ruang Icu yg berjuang untuk hidup.
Hancur.

Semua mimpi yg kubangun selama bertahun tahun kini lenyap begitu saja.

"ku mohon jangan menangis lagi. Jangan mempersulit keadaanku."

Keadaan mu ? lalu bagai mana dengan keadaanku ? apa kau tidak memikirkannya ? apa kau tidak pernah berfikir bagaimana aku tanpamu, bagaimana aku harus rela hidup melihatmu dengan yang lain. Bagaimana kau harus mempertahankan hidup seorang diri. bagaimana ?

 Aldehid menggeser duduknya mendekatiku dan kemudian memelukku. Aku menagis sejadi-jadinya didalam peluknya. Kuluapkan semua rasa sakit yang ada dihatiku.

 " Aku mencintaimu,dan sampai kapanpun kamu akan tetap menjadi bidadariku. " Aldehid mengelus lembut rambutku

Aku tidak bisa membayangkan jika Orang yg aku cintai akan bersanding dan menghabiskan sisa-sisa dalam hidupnya dengan wanita lain. Dan itu bukan aku. BUKAN AKU.


**-**


Gagis itu mulai menitiskan air matanya. Ia tidak sanggup untuk mengenangnya lagi.
meski dalam hati kecilnya dia sangat merindukan sosok Aldehid dalam hidupnya. Meski dia sadar itu tidak mungkin.

Dia mengambil secarik kertas dari dalam tas kecil yang biasa ia pakai untuk meletakkan semua peralatan menulisnya. Dengan hati-hati ia menorehan kata-kata melalui tinta merahnya di atas lembaran kertaas berwarna coklat tua itu.



”Hei, pangeran masa laluku
Pangeran yang dulu pernah mengisi hari-hari ku. Pangeran yang pernah menjadi bagian dari kisah hidupku. Pangeran yang sejak dulu hingga detik ini masih utuh mendapakatkan cinta dariku.

Apa kabar ?
aku harap kau baik-baik saja disana. Di tempat yang entah dimana.

Apa kau masih mengingatku ?
wanita yang dulu
pernah berusaha  mati-matian untuk mempertahankanmu,berjuang sendiri ditengah badai kemunfikan. yah, aku sendirian tanpa kamu tanpa perduli mu.

apa kau masih menyimpan memori kenangan kita dulu ?

Aku tak memaksamu untuk mengingatnya.
aku hanya ingin sedikit mengenang. mengenang kebersamaan kita. kita yang dulu yang pernah saling mencinta. saling merindukan dan saling berbagi mimpi. aku ingin mengenang jejak jejak kaki kita saat kita masih melangkah bersama dalam satu alur tujuan. manapaki likaliku rintangan,melewati kehidupan yang terindah.

bagaimana kabar penggantiku ?? apa dia setolol aku yang rela membutakan rasa untuk menukarkan bahagia dengan derita untuk mu, apa dia setegar aku yang tetap kokoh berdiri meski bertubi-tubi  cacian orang yang menghujat tak merestui hubungan kita dulu. Apa dia bisa selalu memberikan senyum terbaiknya sepertiku ketika kau sedang dalam garis angkara murka.

aku rasa dia tidak lebih kuat dariku dia hanya jauh lebih beruntung dariku. karna dia bisa memilikimu, menjadi pendamping di hidupmu, menjadi seseorang yang kau pilih untuk menggeser posisiku. Yah, betapa beruntungnya dia.

kadang aku berkhayal 'andai aku berada diposisinya', tapi rasanya itu tidak mungkin, karna takdir tak berpihak padaku, padamu dan pada kita. takdir berpihak padanya yang memusnahkan pondasi-pondasi rasa yang telah susah payah kubangun dengan tanah dusta,batu kecewa, dan kucuran peluh air mata.

aku pun merasa teradili pada sesuatu yang seharusnya aku miliki. menerima hukuman dari kesalahan yang tidak pernah sama sekali aku lakukan. Miris, tapi inilah takdir. dimana realita tak pernah sejalan dengan logika.

Ketahuilah, Dulu hingga sekarang, sejujrunya perasaanku juga tak pernah berubah. Namamu masih direlung hatiku yang terdalam.masih terbungkus rapi dengan balutan cinta dan kasih dengan simpul pita harap di setiap ujungnya.

saat kau pergi meninggalkanku. saat aku harus melangkah tanpa jejak mu, saat aku harus berjuang melawan waktu , saat aku harus menyusuri tiap jalan tanpa hadirmu,genggamanmu. Hidupku terasa hampa. hidupku terasa kosong. hambar tak berasa. hanya hitam dan kelam yang selalu menari-nari dalam hidupku

tapi disini aku masih menunggu mu, mununggu jejakmu menghampiriku. menunggu kau kembali menggenggam tanganku, dan berjalan beriringan disampingku. aku disini masih menantimu, dalam kesendirianku, dalam remang yang memudarkan hadirku.

mungkin kau tak akan lagi menghampiriku, karna jalanmu sudah terlampau jauh dari semestaku. kau tak tau arah menuju-ku, karna aku sudah tak nampak dari pelipis matamu. aku dikanan dan kau dikiri. aku utara dan kau selatan. mustahil untuk menemukan titik temu jejak kita. kita berbeda. kita tak sejalan. dan itu faktanya.

mungkin aku terlalu tolol untuk tetap menunggumu, menunggu sesuatu yang jauh dari jangkauanku.
Tak  mengapa, biarkan semua ini aku dan kesendirianku yang menikmatinya.

Aku tahu surat ini mungkin takkan pernah sampai pada tanganmu. Suarat ini mungkin tak kan pernah kau jamah bahkan kau baca. Tapi ku yakin laut biru akan menyampaikan pesan cintaku padamu, melalui deburan-deburan ombak nan sahdu.

Tetaplah menjadi pangeran terindahku.
dimanapun dan dengan siapapun kau berada sekarang, aku selalu ada dalam malam-malammu. Menemani tiap lelap mu. Menjagamu, dan memberikan sisa hidupku untukmu. Memang bukan dalam bentuk nyata, tapi dalam lautan Do’a.”

aku sangat merindukanmu. Kuharap sebelum ajal menjemputku, kita bisa bertemu walau entah kapan itu.

 Yang menyayangimu

 Keton



**-**


Setelah ia selesai menorehkan ungkapan hatinya . Ia gulung kertas coklat itu dan memasukkannya ke dalam sebuah botol bening yang tadi di jadikannya sebagai tempat kerang-kerang cantik.
Dia turun menuju bibir pantai kemudian menghannyutkan botol berisi kertas suratnya untuk aldehid kedalam ombak yang menggulung.  Walau ia sadar kertas itu takkan pernah sampai pada aldehid tapi setidaknya ada laut, ada ombak dan ada pasir putih yang menjadi saksi bisu kisah cinta mereka.



“semoga kelak cinta akan mempersatukan kita di kehidupan yang kedua” desis lembut gadis mungil itu pada ombak yang membawa pergi botol beserta surat didalamnya.

Bottle+In+The+Sand+Wallpapers+01.jpg (1600×1000)
                                                                     


1 komentar:

SCR888 Online mengatakan...

Dude.. I am not much into reading,918kiss malaysia 2019 but somehow I got to read lots of articles on your blog. Its amazing how interesting it is for me to visit you very often.

Posting Komentar