Jumat, 01 November 2013

Di Batas Senja

Di batas senja, aku mematung berdiam diri
Memandangi serpihan hati yang tercecer tanpa tepi
Teraliri darah luka bekas sayatan sayatan belati

Bulir-bulir keruh air mata jatuh luruh bersama derita
mengeruak kedalam dasar jiwa tak berongga
mengiringi kesunyian yang kunikmati walau sendiri,
tanpa arti

Senja telah tergantikan oleh kelamnya malam
seperti bahagiaku yang terkikis terhapus kelam

Ku lempar pandang menatap bintang
Mencari celah keadilan pada pekat melintang
Kerlingan sinarnya perlahan redup menghilang
Berbaur dengan perih yang kian menerjang

Apa kabarnya pagi 
Sudah lama ku tak menyapanya
Belenggu derita terlalu lama mengungkungku dalam kecewa
Hingga ku lupa pada segarnya titisan embun penyegar dahaga cinta










0 komentar:

Posting Komentar