Selasa, 25 November 2014

AKM_Aktiva Tetap Berwujud dan Metode Aktiva Tetap Berwujud

1.  Aktiva Tetap Berwujud (depresiasi)

Aktiva tetap berwujud adalah aktiva – kativa yang berwujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal isitlah realtif permanen menunjukkan sifat di mana aktiva yang bersangkutan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup lama.

2. Metode Depresiasi Aktiva Tetap Berwujud
Di dalam praktek ada beberapa metode depresiasi yang dapat dipergunakan. Didalam pemilihan metode depresiasi harus diperhatikan prinsip konsistensi dan hendaknya sesuai serta menggambarkan sifat dan pola penggunaan aktiva tetap tersebut. Adapun metode depresiasi dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu :
a.       Metode yang berdasarkan faktor waktu :
  • Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
  • Metode Beban Menurun (Decreasing Charge Method)
Yaitu :
ü  Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the Year Digits).
ü  Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method).
ü  Metode  Saldo Menurun  Berganda (Double Declining Balance Method).
b.      Metode yang berdasarkan faktor penggunaan :
  • Metode Jam Jasa (Service Hours Method)
  • Metode Jumlah Unit Produksi (Productive Method)
c.       Metode yang berdasarkan criteria lainnya :
  • Metode berdasarkan jenis dan kelompok (Group and Composite Method).
  • Metode Anuitas (Annuity Method)
  • Sistem Persediaan (Inventory systems)

a.       Metode Garis Lurus
Dalam metode ini beban depresiasi dari period ke periode jumlahnya sama. Metode ini didasarkan pada anggapan bahwa jasa atau daya tahan aktiva sama selama umur manfaatnya. Oleh karena itu metode ini cocok digunakan jika aktiva :
-          Pola penggunaan konsisten
-          Biaya reparasi dan pemeliharaan setiap tahunnya relatif sama.
-          Manfaatnya aktiva berkurang dalam jumlah yang sama tiap tahunnya.
Contohnya : gedung, meuble,alat-alat kantor.
                Kelebihan metode ini adalah mudah dan sederhana.
                Sedangkan kelemahannya adalah :
-          Beban depresiasi tidak mencerminkan pengukuran manfaat aktiva yang dinikmati pada periode yang bersangkutan.
-          Dalam penentuan rugi laba kurang bisa dipercaya, sebab beban depresiasi tiap tahun sama sedangkan manfaatnya belum tentu sama.

b.  Metode Unit Produksi
Dalam metode ini nilai depresiasi tergantung kepada banyaknya produksi yang sudah dihasilkan oleh aktiva tersebut ( biasanya berupa mesin produksi ). Semakin banyak produksi yang dihasilkan oleh mesin tersebut maka akan semakin banyak pula depresiasinya.
Depresiasi =( Produksi yang dihasilkan / Taksiran Kemampuan Berproduksi ) x Nilai Terdepresi

c. Metode Saldo Menurun Ganda
Metode ini tidak memperhitungkan adanya nilai sisa / residu. Depresiasi tiap periode menggunakan prosentasi yang sama akan tetapi menghasilkan nilai yang berbeda karena nilai depresiasi pertama mengurangi nilai aktiva pada periode kedua dan seterusnya. Artinya nilai aktiva setiap periode selalu berbeda karena nilai aktiva menurun.
Prosentasi Depresiasi =( 100% / taksiran umur manfaat ) x 2
Depresiasi Periode 1= Prosentase Depresiasi x Nilai Aktiva Periode 1
DEpresiasi Periode 2 =Prosentase Depresiasi x Nilai Aktiva Periode2
Dimana nilai aktiva periode 2 adalah nilai aktiva awal dikurangi nilai depresiasi periode 1
d. Metode Jumlah Angka Tahunan
Dalam metode ini depresiasi pada periode pertama jumlahnya paling besar dan dan pada periode terakhir depresiasinya paling kecil. Jadi depresiasi setiap periode berkurang sesuai dengan jumlah angka tahun taksiran umur manfaatnya. Jika taksiran umur manfaat n tahun maka cara menghitungnya adalah :
S = n(n+1)/2
Depresiasi tahun 1 =( n / S ) x Nilai Terdepresi
Depresiasi tahun 2=( ( n-1 )/ S ) x Nilai Terdepresi
Depresiasi tahun 3=( ( n-2 ) / S ) x Nilai Terdepresi
Seterusnya sampai habis taksiran umur manfaatnya

3. Penyusutan Aktiva Tetap yang tidak dapat diperbaharui (Deplesi)
            Deplesi adalah Penyusutan atas harta-harta berupa kekayaan alam, seperti : tambang batubara, tambang timah, tambang emas dan lain-lain.
Penyusutan biasanya dilakukan berdasarkan berapa perkiraan kapasitas produksi tambang dibandingkan dengan jumlah perkiraan kandungan barang tambang tersebut. Atau bisa juga dikatakan berapa jumlah barang tambang yang bisa diambil dari kawasan tambang tersebut serta berapa lama/tahun barang tambang bisa diambil seluruhnya.
Perhitungan besarnya deplesi berdasarkan atas harga perolehan sumber alam, banyaknya cadangan/kandungan sumber alam tersebut serta jumlah yang telah dieksploitasi selama periode tertentu.

4. Pemberhentian Aktiva Tetap
          Aktiva tetap dapat dihentikan dari pemakaiannya karena dijual, rusak, ditukar dengan aktiva lain ata dibuang begitu saja . Dalam penghentian ini rekenng aktiva tetap dan akumulasi depresiasi dihapuskan, dan rugi laba diakui sebesar  uang yang diterima dikurangi nilai bukunya.
Untuk aktiva yang dihentikan sebelum batas waktunya, depresiasi dihitung ampai tanggal dihentikannya. Tetapi untuk aktiva yang didepresiasi dengan metode group atau complete tidak perlu adanya pengakuan rugi laba.
Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi dan ditelantarkan begiu saja tanpa ada perolehan uang maka harus diakui adanya kerugian sebesar nilai bukunya. Tetapi apabila aktiva tidak digunakan dan tidak segera dilepaskan harus dicatat dalam rekening aktiva lain-lain sebesar nilai bukuna.


0 komentar:

Posting Komentar