Jumat, 01 Mei 2015

Bussines dan Marketing Plan


1. Defisini Bussines Plan

Agar perusahaan berjalan pada jalan yang benar maka seorang wirausaha harus menyusun Business Plan. Business Plan adalah: A good definition: A business plan is a document that convincingly demonstrates the ability of your business to sell enough of its product or service to make a satisfactory profit and be attractive to potential backers.

A better definition: A business plan is a selling document that conveys the excitement and promise of your business to any potential backers or stake­holders. (Bygrave 1994: 114)

Artinya Business Plan merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana.

Definisi yang lebih baik menyatakan bahwa Business Plan adalah sebuah selling document yang mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah bisnis kepada penyandang dana potensial.

Hisrich-Peters memberikan definisi sebagai berikut: The business plan is a written document prepared by the entrepreneur that describes all the relevant external and internal elements involved in starting a new venture. It is often an integration of functional plans such as marketing, finance, manu­facturing and human resources. (Hisrich-Peters, 1995: 113)

Jadi business plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang mengambarkan semua unsur-unsur yang relevan baik internal, maupun eksterhal mengenai perusahaan untuk memulai sewaktu usaha. Isinya Bering merupakan perencanaan terpadu menyangkut pemasaran, permodalan, manufaktur dan sumber daya manusia.

2. Kerangka Perencanaan Usaha

· Nama perusahaan

Nama yang diciptakan untuk sebuah usaha harus dipikirkan baik-baik karena nama perusahaan ini akan berdampak jangka panjang jangan hanya berorientasi kepada faktor-faktor yang sedang hangat pada masa kini akan tetapi lebih mementingkan prospek masa depannya.

Canon dan Wichert manyatakan ciri-ciri merek yang baik yaitu: pendek, sederhana, mudah dieja, mudah diingat, enak dibaca, tak ada nada sumbang, tak ketinggalan zaman, ada hubungan dengan barang dagangan, bila diekspor gampang dibaca oleh orang luar negeri, tidak menyinggung perasaan kelompok/orang lain atau tidak negatif, membayangkan apa produk itu atau memberi sugesti penggunaan produk tersebut.

· Lokasi

Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam memilih lokasi yaitu:

ü Backward linkage

Backward linkage berarti pertalian kebelakang, yaitu bagaimana sumber daya (resources) yang akan digunakan termasuk bahan baku, tenaga kerja, suasana dan kondisi masyarakat setempat.

ü Forward linkage

Forward linkage berarti pertalian ke depan, yaitu daerah pemasaran hasil produksi. Apakah tersedia konsumen yang cukup untuk meyerap hasil produksi.

· Komoditi yang akan diusahakan

Mengenai komoditi yang akan diusahakan banyak tergatung kepada pemilik usaha(selera pemilik usaha). Untuk memilih komoditi yang akan diusahakan dapat mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

ü Membanjirnya permintaan masyarakat terhadap jenis-jenis hasil usaha.

ü Teridentifikasinya kebutuhan tersembunyi masyarakat akan barang-barang atau jasa tertentu.

ü Kurangnya saingan dalam bidang usaha yang ingin kita kerjakan.

ü Adanya kemampuan yang meyakinkan untuk bersaing usaha dengan orang lain dalam mengembangkan suatu bidang usaha yang sama.

· Konsumen yang dituju

Prospek konsumen ini didasarkan atas bentuk usaha dan jenis usahanya. Jika jenis usaha yang dijalankan berbentuk industri tentu jangkauan konsumen yang akan dituju lebih jauh dibandingkan dengan usaha bentuk pertokoan.

· Pasar yang akan dimasuki

Sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar akan menempatkan perusahaannya sebagai pemimpin pasar (market leader), penantang pasar (market challenger), pengikut pasar (market follower), atau perelung pasar (market nicher). Pemimpin pasar memiliki pangsa pasar terbesar dalam produk sejenis. Perusahaan ini dapat mengendalikan harga, membuat produk baru, menggunakan promosi secara gencar dan sebagainya. Namun pemimpin pasar ini tidak boleh lengah, dia harus tetap berjaga-jaga untuk mempertahankan pangsa pasarnya dari ancaman-ancaman perusahaan lain.

Penantang pasar adalah perusahaan-perusahaan yang berada di bawah pemimpin pasar, dan dia selalu berusaha untuk mengejar bahkan melampaui pemimpin pasar. Para penantang ini berambisi besar menggunakan sumber daya secara lebih baik, misalnya dengan perang harga, layanan yang lebih memuaskan dan sebagainya.

· Partner yang akan diajak kerjasama

Definisi partnership ialah suatu asosiasi atau persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan suatu usaha mencari keuntungan. Partnership dapat mengatasi beberapa kelemahan yang terdapat pada bentuk usaha perorangan.

Ada dua macam partnership, yaitu:

ü General partnership

General partnership yaitu semua anggota ikut secara aktif mengoperasikan bisnis, sama-sama bertanggungjawab, termasuk tanggung jawab yang tidak terbatas terhadap utang-utang bisnis.

ü Limited partnership

Limited partnership yaitu partner yang memiliki anggota sekurang-kurangnya satu orang yang bertanggung jawab tidak terbatas dan anggota lainnya bertanggung jawab terbatas.

Macam-macam bentuk partnership yaitu:

· Secret partner (anggota yang aktif menjalankan bisnis, tetapi dia tidak mau identitasnya diketahui oleh umum).

· Silent partner (partner yang cukup dikenal oleh umum, tetapi dia tidak turut aktif menjalankan bisnis).

· Dormant partner (partner yang tidak turut aktif, dan juga tidak dikenal umum) dan lain-lain.

Jika sudah ada kesepakatan dalam membentuk partnership maka harus dibuat persetujuan bersama dan disepakati bersama baik di depan notaris ataupun tidak, agar segala sesuatunya diatur secara tertulis. Pada umumnya hal-hal yang dimuat dalam persetujuan itu ialah menyangkut:

· Personil yang dipercaya untuk menjalankan perusahaan

Memilih personil yang dipercaya memang agak sulit, sebab ini menyangkut masalah karakter, kejujuran dan kemampuan seseorang. Bisa saja menilai dari penampilan orang yang kita simpulkan itu jujur, tapi di balik itu terselubung pribadi jahat yang bisa menghancurkan bisnis. Padahal kejujuran ini adalah modal kehidupan yang utama. Maka pengawasan dilakukan terus-menerus, jangan biarkan orang-orang kepercayaan ada bekerja bebas 100%. Usahakan dalam pemantauan tidak menimbulkan kecurigaan, sehingga keharmonisan kerjasama tetap terpelihara.

Banyak pengalaman wirausaha mengalami kegagalan karena mengandalkan famili terdekat sebagai tangan kanan pemilik. Perlu dipertimbangkan jika famili dekat akan ikut dalam wirausaha, maka tempatkan dia pada possi yang tidak ada kesempatan untuk merongrong bisnis.

· Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia

Semua sumber dan kemampuan pengumpulan modal ini harus ditulis. Modal awal ini harus tetap dicari sampai memenuhi/mencukupi untuk menggerakkan langkah pertama wirausaha. Modal utama adalah semangat dan kejujuran. Akan tetapi banyak diantara wirausahawan mampu mengumpulkan modal dari tabungan, menjual harta, atau pinjaman dari orang tua dan famili lainnya. Jika modalnya sangat kecil dapat dilakukan kerjasama dengan partner, yang masing-masing menyetorkan modalnya. Setelah usaha berjalan, kejujuran selalu tetap dipertahankan, reputasi semakin baik, maka hubungan akan terjalin baik dengan relasi. Relasi inilah yang biasanya sangat dominan menunjang perkembangan suatu wirausaha. Para relasi dapat membantu bahan, barang yang dibutuhkan, bahkan uang kontanpun dapat dipinjamkan. Suatu perusahaan yang sudah berjalan baik dan ingin maju, syarat mutlak ia harus berhubungan dengan bank. Melalui bank kita bisa memperoleh modal yang dibutuhkan dan dapat menyimpan uang sementara sebelum digunakan.

· Peralatan perusahaan yang perlu disediakan

Peralatan yang perlu disediakan, adalah sesuai dengan kepentingan usaha. Diluar itu, jangan dibeli, sebab akan mengganggu uang kas. Ada dua hal yang dipertimbangkan dalam menyediakan peralatan:

1. Ekonomis

2. Prestise

Wirausaha yang ekonomis sangat memperhatikan efisiensi dalam membeli peralatan. Dia akan membeli peralatan yang sangat diperlukan. Sedangkan wirausaha yang prestisius akan selalu membeli peralatan terlengkap dan baru serta mahal. Inipun tidak salah, asal sifat prestisius ini sesuai dengan rencana usaha yang akan dikembangkan. Jadi kebutuhan akan peralatan sesuai dengan lingkungan konsumen yang akan dilayani, dan kemampuan keuangan yang tersedia.

· Penyebaran promosi

Sabagai suatu usaha baru, tentu belum dikenal oleh masyarakat. Oleh sebab itu harus direncanakan apakah usaha ini perlu diperkenalkan/dipromosikan atau tidak. Jika akan dipromosikan harus direncanakan bentuk promosi, tempat/media mempromosikan, keunggulan apa yang akan ditunjukkan, apakah akan menonjolkan harga murah, kualitas prima, lokasi strategis dan sebagainya.

Elemen-elemen promosi yang biasa digunakan antara lain:

1. Advertising, yaitu berupa iklan diberbagai media.

2. Personal selling, merupakan tenaga penjual yang disiapkan baik di toko (pramuniaga) ataupun yang berkunjung ke rumah-rumah (salesman).

3. Sales promotion, yaitu berupa daya tarik bagi konsumen dalam bentuk korting, obral, hadiah, undian-undian kupon dan sebaginya.

4. Public relation, artinya memberi informasi kepada masyarakat tentang perusahaan, baik menyangkut produk, manajemen dan sebaginya, yang membuat



3. Bentuk Formal bussines plan

1. Halaman depan

2. Daftar isi

3. Rangkuman eksekutif

4. Penjelasan tentang perusahaan

5. Pemasaran

6. Barang dan jasa yang dihasilkan

7. Usaha meningkatkan penjualan

8. Permodalan

9. Apendix/

4. Ruang lingkup Marketing plan

Marketing plan merupakan bagian dari business plan. Menurut Bygrave, perencanaan pemasaran ini harus melakukan penganalisaan terhadap situasi perusahaan danlingkungannya, analisa dan penilaian peluang, kekuatan, kelemahan, kendala yang dihadapi juga gambaran sasaran konsumen dan strategi pemasaran yang digunakan. Inti utama dari pelaksanaan marketing plan ini adalah :

1. Analisa siatuasi lingkungan dan peluang pasar

2. Mengembangkan sasaran pemasaran

3. Menetapkan strategi pemasaran

4. Menciptakan taktik atau tindakan pelaksanaan

Kriteria marketing plan yang baik adalah :

1. Berdasarkan fakta dan asumsi yang benar

2. Teknik promosi yang efektif

3. Respon perubahan harga di pasar

4. Jaringan saluran distribusi

5. Keadaan persaingan yang sehat

6. S W O T perusahaan yang baik

7. Sumberdaya yang memadai

Konsep A I D A + S

Adapun konsep AIDA+S ini dapat diartikan sebagai berikut :

A = attention (perhatian)

I = Interest (tertarik)

D = Desire (keinginan)

A = Action (tindakan)

S = Satisfaction (kepuasan)

Konsep ini berlaku bagi usaha yang kegiatannya menarik konsumen.

Konsep Pemasaran Yang Harus Dilaksanakan

Konsep produk (Product Concept)

a. Orientasi pada produk (Product Orientations)

b. Orientasi penjualan (Selling Orientations)

c. Orientasi pasar (Market Orientations)

d. Orientasi tanggungjawab (Responsibilities Orientations)

Pendekatan Pemasaran

1. Commodity Approach (Pendekatan Komoditas)

2. Institutional Approach (Pendekatan Institusional)

3. Functional Approach (Pendekatan Fungsional)

Komoditi Yang Akan Dipasarka

1. Barang konsumsi :

a. Barang konvinien

b. Barang Shopping

c. Barang special

d. Barang insta

2. Barang hasil bum

3. Barang industry

4. Jasa

Strategi Pemasaran

Merupakan pola keputusan dalam perusahaan yang menentukan sasaran, maksud atau tujuan yang menghasilkan kebijaksanaan utama dan merencanakan untuk pencapaian tujuan serta merinci jangkauan bisnis yang akan dicapai. Strategi pemasaran adalah memilih dan menganalisa pasar sasaran yang merupakan suatu kelompok orang yang ingin dicapai oleh perusahaan dan menciptakan suatu bauran pemasaran yang cocok dan yang dapat memuaskan pasar sasaran tersebut.

Ada dua variabel yang harus diperhatikan dalam menyusun strategi pemasaran, yaitu :

1. Variabel yang dapat dikontrol :

a. Segmentasi pasar

b. Anggaran pasar

c. Waktu

d. Bauran pemasaran

2. Variabel yang tidak dapat dikontrol :

a. Keadaan persaingan

b. Perkembangan teknologi

c. Perubahan demografi

d. Kebijakan politik dan ekonomi oleh pemerintah

e. Sumberdaya alam

Pengembangan Produk.

Tujuan utama dari pengembangan produk adalah :.

1. Memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.

2. Memenangkan persaingan

3. Meningkatkan volume penjualan

4. Memberdayakan sumber-sumber produksi

5. Mencegah kebosanan konsumen

Menyusun Marketing Plan

Format perencaan pemasaran pada setiap perusahaan tidak mesti sama, akan tetapi tergantung dari bentuk perusahaan yang akan melakukan pemasaran. Sebagai acuan, berikut contoh format marketing plan yang biasa digunakan :

1. Analisa situasi (SWOT) perusahaan

2. Tujuan pemasaran

3. Strategi inti/utama

4. Jadwal pelaksanaan

5. Anggaran pemasaran

6. Pengawasan/control

5. Tiga Komponen Marketing plan

Sasaran utama Marketing concept ialah kepuasan konsumen. Untuk mencapai sasaran tersebut, ada tiga komponen penting yaitu costumer needs and wants, organizationally integrated marketing strategy and goals (Bygrave 1994 : 68). Inti dari marketing concept ini ialah bukan membuat konsumen mengkuti keinginan produsen, tapi sebaliknya mengaharuskan produsen memahami dan berusaha mengikuti selera konsumen.

Marketing mulai dengan pertanyaan apakah yang ingin dibeli oleh konsumen? Jawabannya adalah kepuasan. Konsumen mencari nilai dan terpenuhi keinginannya.

Komponen kedua yang membentuk marketing concept ialah organisasi yang terintegrasi, yang utuh. Walaupun bisnis sudah bertumbuh dari hanya beberapa orang pendiri telah memiliki ratusan karyawan, namun harus tetap satu arah costumer fokus. Semua orang dari segala bidang, harus mempunyai pandangan sama, langsung atau tidak langsung harus selalu membuat konsumen mempunyai persepsi yang baik terhadap perusahaan. Langkah-langkah yang agak filosofis ini memberika fondasi yang kuat untuk mengembangkan costumer oriented, dalam sebuah organisasi perusahaan.

Komponen ketiga ialah goal achievement. Memang tujuan perusahaan ialah untuk meningkakan volume penjualan, tapi jangan hanya menekankan peningkatan volume, juga harus membuat kegiatan marketing yang lebih efektif yang lebih menunjang terhadap penjualan yang menguntungkan. Tujuan lainnya ialah meningkatkan image terhadap perusahaan, dan memperluas market share.


6. Siklus Hidup Product dan Strategi Pemasaran

Pengelolaan strategi siklus hidup didasarkan kepada keempat tahapan siklus hidup produk, yakni: (a) tahap perkenalan; (b) tahap petumbuhan; (c) tahap kedewasaan; dan (d) tahap penurunan. Karena siklus produk menegaskan empat hal (Arman dkk), yaitu:

1) Produk memiliki umur terbatas.

2) Penjualan produk melalui berbagai tahap, masing-masing memberikan tantangan, peluang, dan masalah yang berbeda bagi penjual.

3) Laba naik turun pada tahap yang berbeda selama siklus.

4) Strategi, pendapatan, manufaktur, dan SDM yang berbeda tiap siklus.

1. Strategi Pemasaran Tahap Perkenalan

Dalam meluncurkan produk baru, manajemen pemasaran dapat membentuk suatu tingkat tinggi atau rendah bagi setiap variabel pemasaran, seperti harga, promosi, distribusi, dan mutu produk. Dalam hal harga dan promosi menurut Arman dkk (2006), manajemen dapat melaksanakan satu dari empat strategi yang terdapat dalam gambar 2.6, yaitu:

1) Strategi peluncuran cepat (rapid skimming): Peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan level promosi tinggi. Strategi ini dapat diterima dengan asumsi sebagian besar pasar potensial tidak menyadari produk itu, harga yang diminta, perusahaan menghadapi persaingan potensial dan untuk membangun preferensi merk.

2) Strategi peluncuran lambat (slow skimming): Peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi. Strategi ini bila ukuran pasar terbatas, sebagian besar sadar tentang produk itu, pembeli bersedia membayar harga tinggi, dan persaingan potensial belum mengancam.

3) Strategi penetrasi cepat (rapid-penetration): Peluncuran produk dengan harga rendah dan biaya promosi besar. Strategi ini cocok digunakan jika pasar tidak menyadari kehadiran produk, sebagian pembeli peka terhadap harga, terdapat persaingan potensial yang kuat, biaya produksi menurun sejalan dengan skala produksi dan pengalaman.

4) Strategi penetrasi lambat (slow-penetration): Peluncuran produk dengan harga rendah dan promosi rendah. Strategi ini bila pasar besar, mempunyai kesadaran yang tinggi tentang harga, dan terdapat beberapa persaingan potensial.

Gambar 1. Empat Strategi Pemasaran dalam Tahap Perkenalan



2 Strategi Pemasaran Tahap Pertumbuhan

Tahap ini ditandai dengan adanya peningkatan penjualan. Konsumen awal merasa senang dan konsumen berikutnya mulai membeli. Pesaing baru mulai memasuki pasar, harga bertahan atau sedikit turun, dan laba meningkat. Menurut Kotler (2009), sepanjang tahap pertumbuhan, perusahaan dapat menggunakan beberapa strategi untuk mempertahankan pertumbuhan pasar selama mungkin:

1) Meningkatkan kualitas produk, menambah ciri-ciri atau fitur-fitur produk, serta memperbaiki modelnya.

2) Menambah model baru dan produk penyerta (misal: produk dengan ukuran berbeda, rasa, dan sebagainya untuk melindungi produk utama).

3) Memasuki segmen pasar baru.

4) Meningkatkan cakupan dan memasuki saluran distribusi baru.

5) Beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk (product-awareness advertising) ke iklan yang membuat orang memilih produk tertentu (product-preference advertising).

6) Menurunkan harga untuk menarik lapisan berikutnya yang sensitif terhadap harga.

Dalam tahap pertumbuhan perusahaan yang melakukan strategi perluasan pasar yang akan memperkuat posisi persaingannya, tentu saja akan menambah biaya yang cukup besar. Perusahaan dalam tahap pertumbuhan akan menghadapi pilihan antara pangsa pasar yang besar dan keuntungan saat ini yang tinggi. Dengan mengeluarkan uang untuk peningkatan produk dan distribusi, perusahaan dapat menghadapi posisi yang dominan. Dengan kata lain, perusahaan akan melepaskan keuntungan saat ini untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar pada tahap berikutnya.

3. Strategi Pemasaran Tahap Kedewasaan

Pada suatu titik, tingkat pertumbuhan penjualan produk akan menurun dan produk akan m emasuki tahap kedewasaan relatif. Tahap ini biasanya berlangsung lebih lama dari tahap sebelumnya dan merupakan tantangan berat bagi manajer pemasaran. Kebanyakan produk berada pada tahap kedewasaan dari siklus hidup.

Menurut Kotler (2009) ada tiga fase kedewasaan, yaitu:

1) Fase kedewasaan bertumbuh (growth maturity): Tingkat pertumbuhan penjualan mulai menurun dan tidak ada saluran distribusi baru.

2) Fase kedewasaaan stabil (stable maturity): Penjualan datar atas dasar per kapita karena kejenuhan pasar, dan masa depan penjualan ditentukan oleh pertumbuhan populasi dan permintaan pengganti.

3) Fase kedewasaan menurun (decaying maturity): Penjualan menurun dan konsumen mulai beralih ke produk lain.

Kelebihan produk, persaingan sangat ketat, mereka membuat niche pasar, dan penurunan harga. Yang mendominasi adalah perusahaan kuat. Konsentrasi sumber daya mereka ada pada produk yang lebih menguntungkan dan pada produk baru.

Terdapat tiga cara bermanfaat yang mengubah jumlah pemakaian terhadap suatu merek (brand), yaitu:

1) Modifikasi pasar (market modification): dengan konsep menarik perhatian orang yang bukan pemakai, memasuki segmen pasar baru, dan merebut pelanggan pesaing.

2) Modifikasi produk (product modification): meningkatkan volume penjualan dengan cara memodifikasi karakteristik produk melalui peningkatan mutu produk, peningkatan ciri-ciri atau fitur-fitur produk, dan peningkatan model produk.

3) Modifikasi bauran pasar (marketing program modification): dengan diskon harga, distribusi, iklan, sales, personil penjualan (personal selling), dan pelayanan (services).


4. Strategi Pemasaran Tahap Penurunan

Penurunan bisa cepat atau lambat, karena alasan teknologi, pergeseran selera konsumen, dan meningkatnya persaingan. Mempertahankan produk adalah beban bagi perusahaan maupun karyawan. Menurut Arman dkk (2006) berikut adalah strategi bertahan dalam tahap penurunan yang tersedia untuk perusahaan yaitu:

1) Meningkatkan investasi perusahaan untuk mendominasi atau memperkuat posisi pasar.

2) Mempertahankan level investasi sampai ketidakpastian industri itu terselesaikan.

3) Mengurangi investasi secara selektif dengan melepas pelanggan yang tidak menguntungkan.

4) Menuai investasi untuk memulihkan kas secepatnya.

5) Melepas usaha secepat mungkin dengan menjual asetnya.

7. Menyusun Marketing plan

A. Buat Executive Summary

Untuk memastikan bahwa pihak-pihak yang bekerja sama dengan Anda mengerti tentang perusahaan Anda, pada marketing plan, Anda harus menjelaskan garis besar mengenai seluk beluk perusahaan yang Anda jalankan.

B. Tentukan Target Customer

Agar perusahaan Anda dapat memasarkan produk ataupun jasa yang ditawarkan kepada pelanggan dengan baik dan tepat sasran, Anda harus menentukan target customer pada marketing plan yang Anda susun. Semakin spesifik, maka semakin mudah juga untuk menarik perhatian target customer Anda. Anda juga dapat melakukan penelitian kecil seputar customer behavior yang tentunya akan berguna untuk menjalankan kegiatan marketing Anda.

C. Jelaskan Unique Selling Preposition (USP)

Paparkan secara seksama beberpa keunikan pada produk maupun jasa yang Anda tawarkan. Dengan USP yang produk maupun jasa yang diuraikan dalam marketing plan, Anda telah menyediakan pembanding produk dan jasa dari perusahaan Anda dengan competitor

D. Tetapkan Strategi Harga dan Positioning

Dengan USP dan target market yang telah Anda tentukan, Anda dapat menentukan ‘positioning’ yang tepat untuk produk maupun jasa yang Anda tawarkan dalam marketing plan Anda. Anda juga dapat menentukan range harga yang tepat untuk produk dan jasa yang Anda miliki sehingga dapat memberi image yang tepat untuk brand Anda.

E. Rencanakan Kegiatan Distribusi yang Jelas

Sesudah menentukan harga dan positioning serta perilaku konsumen pada tahap penentuan target customer, Anda dapat merencanakan kegiatan distribusi untuk menjual produk dan jasa Anda. Anda bisa memilih media berjualan ataupun kegiatan penjualan yang cocok untuk diterapkan pada produk dan jasa yang ditawarkan. Ini merupakan salah satu bagian dari marketing plan yang tidak boleh terlupakan

F. Tawarkan Apa yang Dapat Anda Berikan

Selain USP pada produk maupun jasa yang Anda tawarkan, Anda juga bisa memberikan penawaran lainnya kepada target customer maupun pelanggan lama Anda seperti voucher belanja, free trial, maupun paket dengan harga khusus. Dengan penawaran yang tercantum padamarketing plan Anda, Anda dapat merencanakan kapan penawaran tersebut dilakukan.

G. Buat Daftar Keperluan Marketing

Demi mengggapai angka penjualan yang tinggi, Anda harus memikirkan hal-hal apa saja yang akan dibutuhkan oleh tim pemasaran ketika menyusun marketing plan untuk memasarkan produk maupun jasa yang Anda miliki. Hal-hal yang umumnya dapat dijadikan untuk melakukan kegiatan marketing adalah website, brosur dan juga kartu nama.



Sumber :

http://joxyt.blogspot.com/2013/08/menjual-kegiatan-dasar-wirausaha_9.html

http://belajarilmukomputerdaninternet.blogspot.com/2013/07/kerangka-rencana-usaha.html

http://dasibisnis.blogspot.com/2011/10/rencanan-pemasaran-marketing-plan.html

http://inengahjuliana.blogspot.com/2014/09/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html

https://kasusmanajemen.wordpress.com/2011/09/02/strategi-pemasaran-untuk-setiap-tahapan-siklus-hidup-produk/

http://blog.sribu.com/2014/05/16/marketing-plan-detail-dan-bagaimana-membuatnya/



0 komentar:

Posting Komentar